Sabtu, 15 Januari 2011

gadis kecil dan kotak emas

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.

“Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.

“Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”
Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”
“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.
“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu.

Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Rabu, 14 Juli 2010

ASMA R.A. MENANYAKAN TENTANG PAHALA BAGI WANITA

Asma binti Yasid al Anshari r.a. adalah seorang sahabiyah Nabi saw.. Pada suatu hari dia datang menghadap Rasulullah saw.. dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya datang ke sini sebagai utusan kaum wanita. Engkau adalah seorang utusan Allah kepada kaum lelaki juga kaum wanita. oleh karena itu kami beriman kepada Allah juga engkau. Kami kaum wanita senantiasa tinggal di rumah saja, tertutup oleh hijab dan kami juga selalu sibuk memenuhi segala keperluan dan keinginan suami, kami juga selalu menggendong dan mengasuh anak-anak mereka. sedangkan kaum lelaki selalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang mendatangkan pahala bagi mereka. mereka dapat melaksanakan shalat lima waktu secara berjamaah di masjid, dan juga shalat jum'at. begitu juga mereka dapat menengok orang sakit, ikut dalam upacara jenazah dan mengantarkannya, serta dapat melaksanakan ibadah haji, yang paling utama dari semua ini adalah mereka dapat berjihad fi sabilillah. jika mereka pergi untuk melaksanakan ibadah, maka kamilah yang menjaga harta mereka dirumah rumah kami, dan kamilah yang menjahit pakaian mereka, kemudian memelihara anak anak mereka, maka apakah kami tidak mendapatkan pahala yang sama dengan mereka?"

Rasulullah saw.. mendengarkan pengaduan ini dengan penuh perhatian, setelah itu beliau berpaling kepada para sahabat, kemudian bersabda, "Wahai sahabat sahabatku, pernahkah kalian mendengar suatu pertanyaan yang lebih baik dari pertanyaan wanita ini ?" Para sahabat r.a. menjawab, "Wahai rasulullah, kami tidak akan menyangka seorang wanita dapat bertanya semacam itu," Kemudian Rasulullah saw. berpaling kepada Asma r.a. dan bersabda, "Dengarkanlah kata kataku dengan baik, lalu sampaikan kepada wanita wanita muslimah yang mengutusmu ke sini, bahwa jika para wanita selalu berbuat baik kepada suaminya, dan selalu menaatinya, melayaninya dengan baik, dan senantiasa berusaha membuat suaminya gembira, maka semua itu merupakan suatu hal yang sangat berharga. maka jika kalian dapat melakukan semua ini, maka kalian akan mendapatkan pahala yang sama dengan kaum lelaki."

mendengar penjelasan ini, Asma r.a. begitu gembira dan kemudian dia segera kembali menjumpai para wanita yang menyuruhnya mengahadap Rasulullah saw..

HIKMAH DARI KISAH DI ATAS :
seandainya para wanita dapat melayani suaminya secara baik, dan senatiasa menaati dan menyenangkan suaminya, maka ini adalah suatu kebaikan yang sangat besar. tetapi pada zaman sekarang, jarang ada wanita melakukan hal seperti itu.
Rasulullah saw.. "Demi Allah yang nyawaku ada dalam genggamanya, seorang isteri tidak dapat memenuhi hak hak Allah sebelum dia dapat menunaikan hak-hak suaminya." dalam hadist lain beliau bersabda, "Jika seorang wanita meniggal dunia, dan suaminya ridha kepadanya, niscaya dia akan masuk surga."

Selasa, 13 Juli 2010

SYAHIDNYA HANZHALAH R.A.

ketika peperangan Uhud meletus, Hanzhalah r.a. baru saja melangsungkan pernikahannya sehingga beliau tidak dapat menyertai peperangan itu dari awal. setelah ia menggauli isterinya pada malam hari itu, ia pun bersiap siap untuk mandi junub. namun ketika baru saja akan menyiramkan air ke kepalanya, tiba-tiba ia mendengat berita mengenai kekalahan tentara kaum muslimin. tanpa meneruskan mandi junubnya, hanzhalah r.a. pun segera mengambil pedang dan terus menuju ke medan pertempuran uhud. pertempuran sengit tengah terjadi dan dengan gigihnya Hanzhalah terus maju menerobos kemah musuh sambil melawan setiap musuh yang dihadapinya sampai akhirnya beliah gugur syahid. kini gugurlah seorang perwira Islam di jalan Allah Swt. yang gugurnya dalam keadaan junub. kemudian para sahabatpun mengebumikan jenazahnya tanpa mengetahui bahwa seharusnya ia dimandikan terlebuh dahulu. Rasulullah saw. bersabda, "Aku melihat para malaikat tengah memandikan mayat Hanzhalah r.a."
Abu Sa'id r.a. menerangkan, "setelah mendengar kabar ini dari Rasulullah saw. aku pun pergi untuk melihat wajah hanzalah, dan ketika itu aku melihat tetesan-tetesan air berjatuhan dari rambutnya, seperti orang yang baru selesai mandi."
setelah selesai mengebumikan jenazah hanzalah, Rasulullah saw. pun kembali ke Madinah untuk memastikan kepada para sahabat bahwa mayat Hanzhalah telah dimandikan. Sementara itu kisah Hanzalah menangguhkan mandi junubnya telah tersebar di kalangan penduduk Madinah.

Hikmah dari kisah di atas :
dari peristiwa ini tergambarlah keberanian para sahabat yang rela berkorban di jalan Allah Swt.. seorang pejuang isalm sejati tidak akan rela menunda untuk pergi ke medan perang. Begitu pun Hanzhalah r.a. beliau tidak menunggu mau lagi, sehingga beliau tidak sempat mandi junub.

*sebagai info tambahan, setelah saya bertanya kepada tokoh agama, ternyata seorang yang mati dalam peperangan (syahid) boleh di kuburkan tanpa di mandikan terlebih dahulu.

Senin, 12 Juli 2010

TENTANG TASBIH FATIMAH R.A.

Suatu ketika, Ali bin abi Thalib r.a. bertanya kepada murid muridnya., "maukah kalian saya ceritakan tentang fatimah r.a., orang yang paling dicintai diantara puteri puteri Rasulullah saw.?" serentak murid muridnya menjawab. "tentu, kami ingin sekali." Kemudian Ali bin abi Thalib r.a. bercerita, "fatimah sering menggiling gandum dengan tangannya sendiri, sehingga menimbulkan bintik bintik hitam yang menebal pada kedua telapak tangannya. Dia sendiri yang mengangkut air kerumahnya dalam sebuah kantung kulit yang menyebabkan luka luka diatas dadanya. kemudian dia membersihkan rumahnya seorang diri, menyebabkan pakaiannya menjadi kotor."

pada suatu hari, datanglah beberapa orang hamba sahaya kepada Rasulullah saw., maka saya pun berkata, "pergilah engkau menghadap Rasulullah saw., dan mintalah seorang pembantu untuk meringankan pekerjaan rumahmu." kemudian dia pergi menemui Rasulullah saw., tetapi pada saat itu banyak orang yang menghadiri majelis Rasulullah saw., karena malu untuk menyampaikan maksud kedatangannya, dia pun kembali kerumah. pada hari berikutnya, Rasulullah saw. datang ke rumah kami dan bertanya, "wahai fatimah, ada maksud apa engkau datang ke rumah ku kemarin?" Fatimah r.a. tidak menjawab karena malu. saya berkata kepada Rasulullah saw., "wahai Rasulullah, dia menggiling gandum setiap hari, yang menimbulkan bintik bintik hitam pada tangannya. dia mengangkat air setiap hari sehingga menyebabkan luka-luka di atas dadanya, dan setiap hari dia membersihkan rumahnya sehingga pakaiannya menjadi kotor. kemudian saya menceritakan tentang beberapa hamba sahaya yang engkau dapatkan kemarin dan menyuruh Fatimah datang kepada engkau untuk meminta seorang pembantu."

Mendengar hal itu Rasulullah saw., bersabda, " Wahai Fatimah, bertakwalah kepada Allah, tetaplah menyempurnakan kewajibanmu kepada Allah dan kerjakanlah pekerjaan rumah tanggamu. kemudian apabila engkau akan tidur, ucapkanlah subhaanallaah 33 kali, Alhamdulillaah 33 kali dan Allahu Akbar 34 kali, ini lebih baik bagimu dari pada seorang pembantu." setelah mendengar nasihat itu Fatimah r.a. berkata, "saya ridha dengan keputusan Allah dan Rasul-nya."

Hikmah dari kisah di atas :
Inilah kisah kehidupan puteri Rasulullah saw., nabi yang paling mulia diantara para nabi. sedangkan kita pada zaman sekarang, jangankan pekerjaan rumah tangga, pekerjaan pribadi pun harus dibantu oleh orang lain. misalnya menyapu, mengepel, dan lain lain.
(terutama bagi saya sendiri, hehehe)
menurut hadist ini, sebelum tidur hendaklah kita membaca dzikir-dzikir tersebut diatas.
ada sebagian tokoh agama berpendapat kalaw dzikir sebelum tidur tersebut dapat menghilangkan kelelahan akibat bekerja.

Minggu, 11 Juli 2010

KISAH SEORANG WANITA MENGKHAWATIRKAN KELESALAMATAN RASULULLAH SAW.


Dalam perang uhud, kaum muslimin banyak mengalami penderitaan dan kesusahan. bahkan banyak di antara mereka yang mati syahid. kabar ini telah sampai ke Madinah, sehingga kaum wanita juga mengetahui berita kekalahan ini. mereka sangat mengkhawatirkan keselamatan Rasulullah saw.,
sehingga mereka terpaksa keluar dari rumah masing masing untuk menanyakan tentang Nabi saw..

ada seorang wanita anshar yang mendatangi sekumpulan orang orang yang membicarakan musibah tersebut. dia bertanya, "bagai mana keadaan Rasulullah?" seorang dari mereka menyahut, "ayahmu telah meninggal dunia." dia berkata, "innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun." kemudian wanita itu kembali menanyakan keselamatan rasulullah saw., dan ada lagi seorang yang berkata, " suamimu telah mati syahid." ada lagi yang berkata "saudaramu telah mati syahid." juga ada yang berkata. "anakmu telah mati syahid." namun dia tetap bertanya, "bagaimana keadaan rasulullah ?" Orang orang menjawab, "rasulullah dalam keadaan baik baik saja, sebentar lagi beliau akan pulang" tetapi wanita itu merasa belum puas, dia bertanya lagi, "di manakah Rasulullah?" lalu orang orang menjawab, "beliau berada di kerumunan orang orang itu." maka dia segera berlari ke tempat itu, dan akhirnya dia dapat melihat rasulullah saw,. dengan penuh kegembiraan. dia berakata, "ya rasulullah, penderitaan saya menjadi ringan setelah melihat mu." Dalam riwayat lain iya mengatakan, "ya rasulullah, demi ibu bapak yang telah kami korbankan, jika saya melihatmu dalam keadaan hidup dan selamat maka saya tidak akan peduli dengan musibah apapun."

hikmah dari kisah di atas
begitulah kecintaan para sahabat terhadap Rasulullah saw,. itu dikarnakan sikap terpuji yang selalu senantiasa diperlihatkan kepada sahabat sahabtnya, maka sudah sepatutnya kita sebagai umat dari nabi Muhammad saw,. untuk berusaha mencontah apa yang telah di perbuat oleh nabi kita Muhammad saw,. dan juga para sahabat R.hum